Selasa, 02 Januari 2018

Diduga dibunuh, mayat perempuan nyangkut di bawah jembatan jalan tol

Diduga dibunuh, mayat perempuan nyangkut di bawah jembatan jalan tol




Juraganqq.net- Sesosok mayat perempuan ditemukan di Sungai Deli,  kawasan  Gudang
Kapur/Kampung Kurnia, Pekan Labuhan, Medan Labuhan, Medan, Selasa (2/1). Jasad perempuan
itu tersangkut di bawah jembatan jalan tol. Dugaan sementara, dia korban pembunuhan.


Mayat perempuan itu ditemukan warga bernama Yusuf. Dia kemudian memanggil warga lainnya, lalu melapor ke Polsek Medan Labuhan.

Saat ditemukan, jenazah dalam keadaan telungkup dan tersangkut bersama tumpukan sampah. Tubuh kaku itu hanya mengenakan celana pendek hitam dan bra warna biru krem. Tidak ditemukan kartu identitas apa pun.

"Ciri-ciri korban berkulit sawo matang, rambut ikal pendek sebahu. dan tinggi sekitar 157 Cm. Korban diperkirakan berusia lebih kurang 30 tahun," ucap Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Taufik.

Ketika ditemukan, tubuh korban masih segar dan mengeluarkan darah dari bekas luka diduga akibat tusukan benda tajam. "Di tubuh korban ditemukan dua bekas luka. Satu di pinggang belakang dan satu lagi luka di kepala," sambung Taufik.

Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka juga telah memeriksa sejumlah saksi.

"Ada 6 orang warga yang sudah kita mintai keterangan. Jenazah sudah dibawa ke RS Pirngadi untuk diautopsi," jelas Taufik. [noe]

Polisi Buru K, Bandar Jaringan FS yang Kirim Sabu ke Jennifer Dunn

Polisi Buru K, Bandar Jaringan FS yang Kirim Sabu ke Jennifer Dunn



JuraganQQ.net - Polisi menangkap FS, seorang pria yang mengedarkan sabu kepada artis Jennifer Dunn. Saat ini polisi masih memburu tersangka K yang diduga sebagai bandar narkotika tersebut.


"FS ini adalah yang mendistribusikan pesanan (yang diminta) oleh JD, tetapi sumber barang ini sedang kita dalami. Kita sudah dapatkan DPO-nya inisial K," kata Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvin Simanjuntak kepada juraganqq.net di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

FS mendapatkan sabu tersebut dari K yang saat ini masih diburu polisi. "Barang ini dipesan FS kepada K," imbuhnya.

FS dibekuk di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (31/12/2017) sore. Dari tersangka FS, didapati barang bukti sabu seberat 0,6 gram yang dipesan oleh Jennifer Dunn.

Pemesanan ini diketahui polisi setelah polisi memeriksa percakapan antara FS dengan Jennifer via WhatsApp. Pada pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB, Jennifer telah mengonsumsi sabu kiriman FS.

Selanjutnya, karena sabu 1 gram yang dipesan Jennifer ternyata kurang, akhirnya disepakati pengiriman 0,6 gram sabu ke rumah Jennifer di Mampang Praptan, Jaksel. Hingga akhirnya polisi melakukan control delivery ke rumah Jennifer pada pukul 17.30 WIB setelah FS tertangkap.

(mei/idh)

Senin, 01 Januari 2018

Dalang pembunuhan sopir Grab ternyata seorang mahasiswa

Dalang pembunuhan sopir Grab ternyata seorang mahasiswa


JuraganQQ.net - Pembunuhan sopir Grab di Sukabumi ternyata seorang mahasiswa. Tersangka berinisial Ya "Dalang dari pembunuhan sopir Grab yakni Mulud (63) warga Jatipadang Utara, No 44 Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan adalah Ya (21) warga Mampang Prapatan, Jaksel," Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi, Senin (1/1). Dikutip dari Antara.


Informasi yang dihimpun, kasus pembunuhan tersebut bermula Sabtu, (16/12) sekitar pukul 11.00 WIB tersangka Ya sudah merencanakan melakukan perampokan terhadap sopir angkutan umum online yang bekerjasama dengan De dan Pa.

Setelah mencoba menghubungi korban dengan menggunakan aplikasi Grab, ketiga tersangka diantar korban menuju perkebunan teh di Leuwiliang, Bogor.

Namun saat di Leuwiliang, tersangka meminta korban untuk beristirahat sejenak. Melihat Mulud yang tengah tertidur di jok sopir, Ya mendekatinya dan langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau badik milik De.

Dua tersangka yakni De dan Pa yang saat ini masih buron ikut membantu Ya dengan cara membekap mulut korban dan memukulinya hingga tewas. Setelah korbannya meninggal, mobil Datsun Go bernomor polisi B 1217 ZFX kemudinya diambil alih Ya.

Mayat Mulud dibuang di wilayah perkebunan Jalan Raya Cikotok Lampungharja, Kampung Naringgul, Desa Cikakak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jasad korban baru ditemukan oleh warga Senin, (25/12).

"Tersangka Ya terpaksa kami tembak kakinya karena melawan saat akan ditangkap. Saat ini pun kami masih memburu dua tersangka yakni De dan Pa," tambahnya.

Nasriadi mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah menangkap empat tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana sopir taksi online ini yakni, Ya (21) warga Mampang Prapatan, Jaksel yang merupakan otak pelaku.

Kemudian, RR (25) dan UH (44) warga Kampung Pangkalan, Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi yang bertugas sebagai perantara pembelian mobil korban merek Datsun GO.

Dan terakhir IS (32) warga Kampung Warungdatar, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang merupakan penadah mobil Datsun GO hasil kejahatan.

Keempat tersangka diancam pasal berlapis dalam KUHP antara lain Pasal 365 ayat 3, Pasal 339, dan Pasal 340 dengan ancaman maksimal hukuman mati. [cob]

Senin, 25 Desember 2017

Niat cari siput di sawah, satu keluarga di Lombok tewas tersengat listrik

Niat cari siput di sawah, satu keluarga di Lombok tewas tersengat listrik




Juraganqq.net - Satu keluarga terdiri Ayah, Ibu dan dua orang anak di Dusun Larangan, Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tewas seketika akibat tersengat arus listrik pada Senin (25/12) sekitar pukul 11.40 WITA


Mereka adalah Amaq Sanah (60), Inaq Sanah (50), Hikmatullah (35) dan Haeriyah (37). Keempat korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di tengah persawahan.

Kapolsek Keruak, Iptu Arif Budiman, saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan kejadian itu. Dari informasi yang diperolehnya, peristiwa ini bermula awal Inaq Sanah (50) terlihat oleh salah satu saksi Saeful sudah tergeletak di tengah sawah, warga yang kebetulan berada tidak jauh dari kejadian. Melihat itu, Saiful segera memberitahu keluarga Inaq Sanah di rumah.

"Mendengar cerita itu, Amaq Sanah (60), bersama kedua orang anaknya, Hikmatullah (35) dan Haeriah (37) langsung bergegas menuju sawah. Turunlah satu keluarga ini guna menolong ibunya," jelas Iptu Arif seperti dilansir Antara, Senin (25/12).

Awalnya, Haeriah yang melihat ibunya terkapar begitu, langsung menuju lokasi. Namun, tiba-tiba saja ia juga turut limbung saat mendekat ke ibunya. Melihat itu, Hikmatullah turun, kondisi serupa dialami juga olehnya, ia juga tiba-tiba terkapar begitu mendekat.

Melihat itu, sang bapak, Amaq Sanah bergerak. Nasibnya juga sama, begitu mendekat pria yang sudah tua tersebut juga terkapar. Tubuh satu keluarga tersebut menyatu dalam keadaan yang menyedihkan.

"Penyebabnya, hal tersebut yakni tiang listrik di tengah sawah sebagai penyangga kabel diduga terkelupas," terang Arif.

Setelah itu, baru warga memotong kabel listrik. Kemudian bisa mengevakuasi korban-korban tersebut. Para korban dibawa ke Keruak, namun sayang keempatnya dinyatakan sudah tidak bernyawa. Para korban tidak diautopsi atas permintaan kerabat dan sudah dibawa pulang.

Lebih jauh dilaporkan Arif, yang didapat dari keterangan kerabat korban, pada hari Senin (25/12) pergi ke sawah dengan niat mencari siput sawah. Musim penghujan seperti sekarang siput sawah mulai banyak.

"Ibu Sanah pun berniat akan menjual siput tersebut di pasar keesokan harinya," ujarnya. [rzk]



Rem Blong, Bus Malam Tabrak 11 Mobil di Tol Banyumanik

Rem Blong, Bus Malam Tabrak 11 Mobil di Tol Banyumanik




Juraganqq.netSemarang Sebelas mobil yang melewati ruas Tol Ungaran-Banyumanik terlibat kecelakaan. Lokasi kecelakaan sebelum pintu Tol Banyumanik Semarang dari arah Ungaran. Tak ada korban jiwa, dan hanya ada satu anak mengalami luka ringan


Kecelakaan diawali ketika Bus Rosalia Indah bernopol AD 1411 CA melaju dari Ungaran menuju Kota Semarang, Senin (25/12/2017) malam. Mendekati gerbang tol Banyumanik, Rudi, sopir bus tersebut kesulitan mengendalikan kendaraannya karena rem tidak berfungsi. Saat itu gerbang Tol Banyumanik cukup padat.

Menurut Didik, salah satu penumpang bus Rosalia Indah, ia kaget karena ada benturan dan diikuti teriakan kondektur bus. Didik mendapatkan tempat duduk di dekat sopir.

"Setelah benturan, kernek berteriak kalau rem blong dan menyuruh penumpang ke belakang. Mungkin ada benturan sampai lima kali," kata Didik.

Ternyata bus Rosalia Indah itu telah menabrak Daihatsu Xenia bernopol H 8871 BE di depannya. Karena jarak antar kendaraan cukup dekat, Daihatsu Xenia itupun terus menabrak mobil yang ada di depannya. Demikian berturut-turut hingga 11 mobil.

Menurut Kasubnit 10 PJR Tol Banyumanik Polda Jateng Ipda Eko Heri, kecelakaan beruntun tidak terelakkan karena gerbang tol Banyumanik hingga  KM 16 sedang padat. Meski melibatkan banyak mobil, namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Seorang anak berusia tujuh tahun, terluka dan cedera tangan karena ia terpelanting ketika bus mengalami benturan. Selain itu ada juga seorang sopir yang mengalami luka lecet di bagian pelipis.


"Ada tiga unit mobil rusak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan seorang penumpang bus berusia 7 tahun tulang tangannya bergeser," kata Eko Heri.

Meskipun sempat diteriakkan kernet bus bahwa bus tersebut remnya tidak berfungsi, namun setelah polisi mengevakuasi bus dan mengeceknya, ternyata rem masih berfungsi dengan baik. Diduga karena reaksi sopir yang terlambat menginjak rem.

"Laju bus dari atas cukup kencang. Namun karena macet sampe KM 16, saat menginjak rem ternyata tidak sampai. Tapi rem masih fungsi," kata Eko Heri.

Akibat peristiwa ini, akses ke tol Banyumanik sempat ditutup karena proses evakuasi yang membutuhkan waktu 2 jam. Hingga pukul 23.30 WIB, penumpang bus masih berada di gerbang tol Banyumanik menunggu jemputan. Sejumlah pengemudi kendaraan yang terlibat kecelakaan juga masih dimintai keterangan polisi.


4 Orang Terduga Pelaku Pembunuhan Pensiunan Polisi Di Bali Ditangkap

4 Orang Terduga Pelaku Pembunuhan Pensiunan Polisi Di Bali Ditangkap



Juraganqq.net - Kematian seorang purnawirawan Polri Aiptu Made Suanda (58) mulai terkuak. Polisi mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku.


Polisi berhasil menggiring empat orang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Suanda di sebuah rumah kontrakan nomor 7 di lingkungan Perumahan Nuansa Kori di Jalan Nuansa Kori Utama Ubung Kaja, Denpasar, Bali.

Mereka adalah Gede NA, Dewa MB, Dewa MS, dan Putu VP. Mereka ditangkap dalam waktu yang berbeda. Penangkapan awal terhadap Putu VP pada Sabtu malam (23/12) dan selanjutnya menggiring ketiga orang lagi yang diduga sebagai pelaku pada Minggu (24/12) dini hari. Penangkapan dilakukan Tim Resmob Jatanras Unit 1 Polresta Denpasar di Tabanan dan Buleleng.

Kapolres Denpasar Kombes Hadi Purnomo membenarkan penangkapan terduga pelaku dari pensiunan Polri tersebut. Bahkan dirinya langsung merinci nama-nama dari keempat orang yang di giring ke Polresta Denpasar.

"Ada empat orang kita amankan terduga sebagai pelakunya. Saat ini masih dalam pemeriksaan," ungkap Kombes Hadi Purnomo, Senin (25/12).

Dirinya memastikan akan merilis kasus ini jika proses penyidikan mendekati titik terang untuk mencari motif pembunuhan terhadap purnawirawan Polri yang berdomisili di Jalan Darmasaba No 9X Kabupaten Badung, Bali tersebut.

Diberitakan sebelumnya, mayat berjenis kelamin pria ditemukan di rumah nomor 7 Perumahan Nuansa Kori Jl Nuansa Kori Utama Ubung Kaja, Denpasar, Bali. Kondisinya sudah membusuk.

Mayat itu diketahui atas nama I Made Suanda (58), pensiunan polisi yang berdomisili di Jalan Darmasaba No 9X Kabupaten Badung. Korban pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah, Koe Gandhi Ganesti (53).

Saat ditemukan, jenazah dalam posisi terlentang di lantai, kepala menghadap ke selatan, kedua tangan lurus ke selatan di samping kepala. Korban menggunakan baju kaos warna biru laut dan celana jins warna biru gelap ukuran 3/4.

Hasil visum sementara, sekitar tubuh korban terdapat cairan yang sudah mengering dan diduga darah dari tubuh korban yang sudah dalam keadaan bengkak. Di ruang tamu tempat korban ditemukan ada bercak darah. [rzk]

Minggu, 24 Desember 2017

Polisi tangkap 3 pelajar yang bacok Rizki hingga tewas di Pondokgede

Polisi tangkap 3 pelajar yang bacok Rizki hingga tewas di Pondokgede




Juraganqq.net -  Kepolisian Sektor Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, meringkus tiga pelajar laki-laki yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap Muh Rizki Aditia (17) hingga meninggal dunia.


"Tiga tersangka telah ditangkap tim dari Unit Reserse Kriminal Polsek Pondokgede. Saat ini mereka tengah diperiksa petugas," kata Kepolrestro Bekasi Kota Kombes Pol. Indarto di Bekasi, Minggu (24/12) seperti dikutip Antara.

Menurut dia, peristiwa penganiayaan itu berlangsung di Jalan Swadaya Kampung Cibening RT01/RW14, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede pada hari Minggu pukul 02.30 WIB.

Peristiwa yang mengakibatkan seorang pelajar yang berdomisili di Perumahan Depkes II Jatibening Baru, Pondokgede Kota Bekasi itu berawal saat terjadi bentrokan dengan kelompok musuhnya.

Saat itu, korban bersama temannya sedang bergerombol di tempat kejadian perkara (TKP).

Tongkrongan korban dan rekannya didatangi rombongan pelaku hingga terjadi kericuhan dan berujung bentrokan fisik. Dalam insiden itu, kelompok korban kalah. Mereka berlarian menyelamatkan diri.

"Karena korban dan temannya kalah, korban lari. Setibanya di TKP, korban tersandung lalu terjatuh. Saat itu pelaku nekat membacok korban hingga mengakibatkan luka di bagian punggung," katanya.

Akibat pendarahan itu, kata Indarto, korban kemudian dilarikan oleh sejumlah saksi dari warga setempat ke Rumah Sakit Harum.

"Namun, dalam penanganan medis di rumah sakit, korban meninggal karena mengeluarkan banyak darah," katanya.

Polisi sampai saat ini masih memeriksa dua orang saksi yang mengantar korban ke rumah sakit bernama Imron Rosadi (20) dan rekan korban bernama Dery Aditya (17) untuk menangkap para pelaku.

"Tiga di antaranya telah kami tangkap. Namun, masih ada beberapa lagi yang masuk dalam daftar pencarian polisi," katanya.

Indarto menambahkan bahwa tim identifikasi kepolisian berhasil menemukan sejumlah barang bukti kejahatan dari TKP berupa empat bilah celurit panjang.

"Barang ini yang diduga sebagai alat untuk menghabisi nyawa korban," katanya.