Senin, 25 Desember 2017

Niat cari siput di sawah, satu keluarga di Lombok tewas tersengat listrik

Niat cari siput di sawah, satu keluarga di Lombok tewas tersengat listrik




Juraganqq.net - Satu keluarga terdiri Ayah, Ibu dan dua orang anak di Dusun Larangan, Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tewas seketika akibat tersengat arus listrik pada Senin (25/12) sekitar pukul 11.40 WITA


Mereka adalah Amaq Sanah (60), Inaq Sanah (50), Hikmatullah (35) dan Haeriyah (37). Keempat korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di tengah persawahan.

Kapolsek Keruak, Iptu Arif Budiman, saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan kejadian itu. Dari informasi yang diperolehnya, peristiwa ini bermula awal Inaq Sanah (50) terlihat oleh salah satu saksi Saeful sudah tergeletak di tengah sawah, warga yang kebetulan berada tidak jauh dari kejadian. Melihat itu, Saiful segera memberitahu keluarga Inaq Sanah di rumah.

"Mendengar cerita itu, Amaq Sanah (60), bersama kedua orang anaknya, Hikmatullah (35) dan Haeriah (37) langsung bergegas menuju sawah. Turunlah satu keluarga ini guna menolong ibunya," jelas Iptu Arif seperti dilansir Antara, Senin (25/12).

Awalnya, Haeriah yang melihat ibunya terkapar begitu, langsung menuju lokasi. Namun, tiba-tiba saja ia juga turut limbung saat mendekat ke ibunya. Melihat itu, Hikmatullah turun, kondisi serupa dialami juga olehnya, ia juga tiba-tiba terkapar begitu mendekat.

Melihat itu, sang bapak, Amaq Sanah bergerak. Nasibnya juga sama, begitu mendekat pria yang sudah tua tersebut juga terkapar. Tubuh satu keluarga tersebut menyatu dalam keadaan yang menyedihkan.

"Penyebabnya, hal tersebut yakni tiang listrik di tengah sawah sebagai penyangga kabel diduga terkelupas," terang Arif.

Setelah itu, baru warga memotong kabel listrik. Kemudian bisa mengevakuasi korban-korban tersebut. Para korban dibawa ke Keruak, namun sayang keempatnya dinyatakan sudah tidak bernyawa. Para korban tidak diautopsi atas permintaan kerabat dan sudah dibawa pulang.

Lebih jauh dilaporkan Arif, yang didapat dari keterangan kerabat korban, pada hari Senin (25/12) pergi ke sawah dengan niat mencari siput sawah. Musim penghujan seperti sekarang siput sawah mulai banyak.

"Ibu Sanah pun berniat akan menjual siput tersebut di pasar keesokan harinya," ujarnya. [rzk]



Rem Blong, Bus Malam Tabrak 11 Mobil di Tol Banyumanik

Rem Blong, Bus Malam Tabrak 11 Mobil di Tol Banyumanik




Juraganqq.netSemarang Sebelas mobil yang melewati ruas Tol Ungaran-Banyumanik terlibat kecelakaan. Lokasi kecelakaan sebelum pintu Tol Banyumanik Semarang dari arah Ungaran. Tak ada korban jiwa, dan hanya ada satu anak mengalami luka ringan


Kecelakaan diawali ketika Bus Rosalia Indah bernopol AD 1411 CA melaju dari Ungaran menuju Kota Semarang, Senin (25/12/2017) malam. Mendekati gerbang tol Banyumanik, Rudi, sopir bus tersebut kesulitan mengendalikan kendaraannya karena rem tidak berfungsi. Saat itu gerbang Tol Banyumanik cukup padat.

Menurut Didik, salah satu penumpang bus Rosalia Indah, ia kaget karena ada benturan dan diikuti teriakan kondektur bus. Didik mendapatkan tempat duduk di dekat sopir.

"Setelah benturan, kernek berteriak kalau rem blong dan menyuruh penumpang ke belakang. Mungkin ada benturan sampai lima kali," kata Didik.

Ternyata bus Rosalia Indah itu telah menabrak Daihatsu Xenia bernopol H 8871 BE di depannya. Karena jarak antar kendaraan cukup dekat, Daihatsu Xenia itupun terus menabrak mobil yang ada di depannya. Demikian berturut-turut hingga 11 mobil.

Menurut Kasubnit 10 PJR Tol Banyumanik Polda Jateng Ipda Eko Heri, kecelakaan beruntun tidak terelakkan karena gerbang tol Banyumanik hingga  KM 16 sedang padat. Meski melibatkan banyak mobil, namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Seorang anak berusia tujuh tahun, terluka dan cedera tangan karena ia terpelanting ketika bus mengalami benturan. Selain itu ada juga seorang sopir yang mengalami luka lecet di bagian pelipis.


"Ada tiga unit mobil rusak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan seorang penumpang bus berusia 7 tahun tulang tangannya bergeser," kata Eko Heri.

Meskipun sempat diteriakkan kernet bus bahwa bus tersebut remnya tidak berfungsi, namun setelah polisi mengevakuasi bus dan mengeceknya, ternyata rem masih berfungsi dengan baik. Diduga karena reaksi sopir yang terlambat menginjak rem.

"Laju bus dari atas cukup kencang. Namun karena macet sampe KM 16, saat menginjak rem ternyata tidak sampai. Tapi rem masih fungsi," kata Eko Heri.

Akibat peristiwa ini, akses ke tol Banyumanik sempat ditutup karena proses evakuasi yang membutuhkan waktu 2 jam. Hingga pukul 23.30 WIB, penumpang bus masih berada di gerbang tol Banyumanik menunggu jemputan. Sejumlah pengemudi kendaraan yang terlibat kecelakaan juga masih dimintai keterangan polisi.


4 Orang Terduga Pelaku Pembunuhan Pensiunan Polisi Di Bali Ditangkap

4 Orang Terduga Pelaku Pembunuhan Pensiunan Polisi Di Bali Ditangkap



Juraganqq.net - Kematian seorang purnawirawan Polri Aiptu Made Suanda (58) mulai terkuak. Polisi mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku.


Polisi berhasil menggiring empat orang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Suanda di sebuah rumah kontrakan nomor 7 di lingkungan Perumahan Nuansa Kori di Jalan Nuansa Kori Utama Ubung Kaja, Denpasar, Bali.

Mereka adalah Gede NA, Dewa MB, Dewa MS, dan Putu VP. Mereka ditangkap dalam waktu yang berbeda. Penangkapan awal terhadap Putu VP pada Sabtu malam (23/12) dan selanjutnya menggiring ketiga orang lagi yang diduga sebagai pelaku pada Minggu (24/12) dini hari. Penangkapan dilakukan Tim Resmob Jatanras Unit 1 Polresta Denpasar di Tabanan dan Buleleng.

Kapolres Denpasar Kombes Hadi Purnomo membenarkan penangkapan terduga pelaku dari pensiunan Polri tersebut. Bahkan dirinya langsung merinci nama-nama dari keempat orang yang di giring ke Polresta Denpasar.

"Ada empat orang kita amankan terduga sebagai pelakunya. Saat ini masih dalam pemeriksaan," ungkap Kombes Hadi Purnomo, Senin (25/12).

Dirinya memastikan akan merilis kasus ini jika proses penyidikan mendekati titik terang untuk mencari motif pembunuhan terhadap purnawirawan Polri yang berdomisili di Jalan Darmasaba No 9X Kabupaten Badung, Bali tersebut.

Diberitakan sebelumnya, mayat berjenis kelamin pria ditemukan di rumah nomor 7 Perumahan Nuansa Kori Jl Nuansa Kori Utama Ubung Kaja, Denpasar, Bali. Kondisinya sudah membusuk.

Mayat itu diketahui atas nama I Made Suanda (58), pensiunan polisi yang berdomisili di Jalan Darmasaba No 9X Kabupaten Badung. Korban pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah, Koe Gandhi Ganesti (53).

Saat ditemukan, jenazah dalam posisi terlentang di lantai, kepala menghadap ke selatan, kedua tangan lurus ke selatan di samping kepala. Korban menggunakan baju kaos warna biru laut dan celana jins warna biru gelap ukuran 3/4.

Hasil visum sementara, sekitar tubuh korban terdapat cairan yang sudah mengering dan diduga darah dari tubuh korban yang sudah dalam keadaan bengkak. Di ruang tamu tempat korban ditemukan ada bercak darah. [rzk]

Minggu, 24 Desember 2017

Polisi tangkap 3 pelajar yang bacok Rizki hingga tewas di Pondokgede

Polisi tangkap 3 pelajar yang bacok Rizki hingga tewas di Pondokgede




Juraganqq.net -  Kepolisian Sektor Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, meringkus tiga pelajar laki-laki yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap Muh Rizki Aditia (17) hingga meninggal dunia.


"Tiga tersangka telah ditangkap tim dari Unit Reserse Kriminal Polsek Pondokgede. Saat ini mereka tengah diperiksa petugas," kata Kepolrestro Bekasi Kota Kombes Pol. Indarto di Bekasi, Minggu (24/12) seperti dikutip Antara.

Menurut dia, peristiwa penganiayaan itu berlangsung di Jalan Swadaya Kampung Cibening RT01/RW14, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede pada hari Minggu pukul 02.30 WIB.

Peristiwa yang mengakibatkan seorang pelajar yang berdomisili di Perumahan Depkes II Jatibening Baru, Pondokgede Kota Bekasi itu berawal saat terjadi bentrokan dengan kelompok musuhnya.

Saat itu, korban bersama temannya sedang bergerombol di tempat kejadian perkara (TKP).

Tongkrongan korban dan rekannya didatangi rombongan pelaku hingga terjadi kericuhan dan berujung bentrokan fisik. Dalam insiden itu, kelompok korban kalah. Mereka berlarian menyelamatkan diri.

"Karena korban dan temannya kalah, korban lari. Setibanya di TKP, korban tersandung lalu terjatuh. Saat itu pelaku nekat membacok korban hingga mengakibatkan luka di bagian punggung," katanya.

Akibat pendarahan itu, kata Indarto, korban kemudian dilarikan oleh sejumlah saksi dari warga setempat ke Rumah Sakit Harum.

"Namun, dalam penanganan medis di rumah sakit, korban meninggal karena mengeluarkan banyak darah," katanya.

Polisi sampai saat ini masih memeriksa dua orang saksi yang mengantar korban ke rumah sakit bernama Imron Rosadi (20) dan rekan korban bernama Dery Aditya (17) untuk menangkap para pelaku.

"Tiga di antaranya telah kami tangkap. Namun, masih ada beberapa lagi yang masuk dalam daftar pencarian polisi," katanya.

Indarto menambahkan bahwa tim identifikasi kepolisian berhasil menemukan sejumlah barang bukti kejahatan dari TKP berupa empat bilah celurit panjang.

"Barang ini yang diduga sebagai alat untuk menghabisi nyawa korban," katanya. 

24 Anggota Geng Motor yang Jarah Toko Pakaian di Depok Ditangkap

24 Anggota Geng Motor yang Jarah Toko Pakaian di Depok Ditangkap



Juraganqq.net - Depok  Polresta Depok dalam waktu singkat menangkap gerombolan geng motor yang menjarah toko pakaian di Jl Sentosa Raya, Sukmajaya. Total ada 24 orang yang diamankan polisi.


"Sudah ditangkap," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis kepada detikcom di Mapolda Metro Jaya, Minggu (24/12/2017) malam.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana mengatakan total ada 24 pelaku yang ditangkap.

"Sudah ditangkap 24 orang, terdiri dari 23 laki-laki dan 1 orang perempuan," ujar Putu.

Dari 24 orang itu, 17 di antaranya ditangkap di Pitara, Pancoranmas dan 7 lainnya ditangkap di bengkel wilayah Mampang, Pancoranmas. Mereka ditangkap pada Minggu (24/12) sekitar pukul 18.30 WIB.

Gerombolan geng motor itu menjarah toko Fernando (sebelumnya situlis Vernando) di Jl Sentosa Raya, Sukmajaya, Kota Depok pada Minggu dini hari. Jumlahnya sekitar 30-an berboncengan motor dan membawa senjata tajam, kemudian menjarah sejumlah celana jins di toko tersebut.
(mei/jbr)


Terciduk Saat Bersama Geng Motor, Perempuan Ini Positif Narkoba

Terciduk Saat Bersama Geng Motor, Perempuan Ini Positif Narkoba



Jurganaqq.net - An (16) remaja perempuan asal Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat ini menjadi satu-satunya perempuan kedapatan sedang bersama kelompok Geng Motor, Sabtu (23/12/2017) malam tadi.


Tidak ada senjata tajam yang dibawa An saat personel Polwan, Polres Sukabumi Kota melakukan penggeledahan. Namun saat dilakukan test urin, An positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

"Saya cuma ikutan ngumpul, enggak niat buat bergerombol begitu. Pas malam kena razia juga langsung pasrah dan akhirnya ketahuan (memakai narkoba)," tutur An kepada sejumlah media, di Tugu Adipura, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Sukabumi, Minggu (24/12/2017).

An mengaku hanya berniat untuk coba-coba karena penasaran efek dari sabu-sabu. Kondisi An saat digelandang petugas tidak terlihat takut atau panik, diduga dia masih merasakan efek dari kristal haram tersebut.

"Saya enggak kenal semua yang di sini hanya beberapa orang yang saya kenal, enggak tahu bakalan diajak ngumpul" lirihnya seraya merapatkan penutup wajah (tregos) yang dikenakannya.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo didampingi Kasatreskrim AKP Yadi Kusyadi menyebut AN sementara akan diusahakan rehabilitasi.

"Usianya masih 16 tahun, kita sesuaikan dengan prosedur yang ada. Nanti Satnarkoba yang akan menangani anak ini, apakah rehabilitasi atau bagaimana," ungkap Susatyo.

Susatyo juga menghimbau, agar setiap orang tua untuk selalu mengawasi tumbuh kembang putra putrinya. Dengan pengawasan yang cukup, maka akan mudah terlihat bagaimana pergaulan dan dengan siapa anak-anak bergaul.

"Pengawasan orang tua dan kepedulian lingkungan, didikan agama juga diperkuat. Karena salah pergaulan munculnya seperti saat ini, salah gaul dengan anggota geng motor," tandas Susatyo.

Sabtu, 23 Desember 2017

Suami Hajar Istri Karena Kesal Dimarahi Beli Sabu

Suami Hajar Istri Karena Kesal Dimarahi Beli Sabu



Juraganqq.net -  La Rojo (24), warga Sidodamai, Samarinda, Kalimantan Timur, sore tadi dibekuk polisi dan sekarang meringkuk di penjara. Dia diduga telah menganiaya istrinya sendiri, Mulyana.


Gara-garanya, La Roji kesal dimarahi istrinya yang tahu dia membeli narkoba jenis sabu, di kawasan Pasar Segiri, Samarinda. Peristiwa itu terjadi Selasa (19/12) malam lalu. Sekitar pukul 22.00 Wita, Rojo memberi tahu istrinya pergi keluar rumah untuk membeli rokok di warung. Tidak lama, Rojo kembali pulang ke rumah.

"Korban (Mulyana) terus bertanya apa benar membeli rokok. Pertanyaan korban itu dijawab pelaku bahwa pelaku habis beli sabu di Pasar Segiri," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto, kepada juraganqq.net, Sabtu (23/12) malam.

Kontan, pernyataan suaminya itu, membuat amarah Mulyana semakin memuncak. Kesal terus mendengar ocehan sang istri, Rojo pun nekat berbuat tak sepantasnya kepada istri sahnya itu.

"Pelaku melakukan kekerasan terhadap korban, memukul istrinya dengan tangan kosong, ke arah kepala, dahi, dan paha kanan istrinya," ujar Purwanto.

Mendapat penganiayaan itu, Mulyana tentu tidak terima. Beberapa saat usai dipukuli suaminya, dia bergegas keluar rumah dan melapor ke Polsekta Samarinda Ilir di Jalan Bhayangkara.

"Karena kesakitan, korban lalu berteriak meminta tolong. Tetapi pelaku membekap mulut istrinya itu. Akhirnya korban lapor ke kantor (Polsekta Samarinda Ilir)," ungkap Purwanto.

Berbekal hasil visum korban dari RSUD Abdul Wahab Syachranie, polisi bergerak melakukan penyelidikan. Tidak sulit menemukan pelaku, diamankan atas dasar laporan istrinya.

"Laporan istrinya dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT ya. Karena memang, pasangan ini suami istri sah," terang Purwanto.

La Rojo kini meringkuk di sel penjara Polsekta Samarinda Ilir. Dia jadi tersangka usai dijerat dengan Undang-undang No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Tak puas dengan istri, Ramli perkosa anak kandung hingga hamil 6 bulan

Tak puas dengan istri, Ramli perkosa anak kandung hingga hamil 6 bulan



Muhammad Ramli (47), warga Bontang, Kalimantan Timur, diringkus polisi. Dia diduga memerkosa anak kandungnya sendiri, yang masih berusia 13 tahun, hingga hamil 6 bulan, dengan alasan tak puas dengan istrinya. Padahal, sang istri tengah mengandung anak kedelapan.


Kasus itu terbongkar lantaran kecurigaan warga di sekitar rumah korban, yang mencurigai korban sedang mengandung, tanpa memiliki suami. Kecurigaan itu pun disampaikan kepada Babhinkamtibmas.

"Memang, disampaikan informasi awal dari Babhinkamtibmas. Kita gerak cepat melakukan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Bontang Iptu Rihard Nixon, dalam perbincangan bersama juraganqq.net , Sabtu (23/12).

Tidak ingin berlama-lama, tim Reskrim mengamankan Ramli di rumahnya, dan membawa ke Polres Bontang, Selasa (19/12) sore lalu. Sang istri, tidak percaya, alasan polisi membawa suaminya itu lantaran dugaan suaminya menghamili anaknya sendiri.

"Pelaku dan istrinya ini, kita bawa ke kantor, kita pertemukan di kantor. Istrinya ini tidak percaya, kalau suaminya yang menghamili anak kandungnya sendiri," ujar Rihard.

Masih dalam pertemuan saat itu, lanjut Rihard, meski Ramli sudah mengakui perbuatannya, sang istri juga masih tidak percaya. "Istrinya ini malah mengira orang lain, yang melakukan," tambah Rihard.

Akhirnya melalui pendekatan persuasif kepolisian, dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bontang, dan juga hasil pemeriksaan terhadap saksi korban, tak lain anak kandung Ramli, sang istri pun akhirnya percaya.

"Berdasarkan hasil penyidikan yang tertuang di BAP, korban mengakui perbuatannya itu dia lakukan karena tidak puas dengan istrinya. Padahal istrinya ini sedang mengandung (anak kedelapan)," ungkap Rihard.

Dari pemeriksaan, perbuatan itu diduga sudah dilakukan berulang kali, saat korban usia 11 tahun saat itu, dan pelaku serta istrinya itu, tinggal di kabupaten Berau. "Pertama gagal, tentu anaknya berontak. Yang kedua, berhasil, tapi dengan ancaman, anaknya jadi takut. Pelaku minta jangan diberitahukan kepada siapapun," terang Rihard.

"Korban tidak ingat berapa kali dia diperlakukan begitu oleh ayah kandungnya. Pelaku juga sudah tidak ingat. Yang jelas, waktu korban awal itu masih usia 11 tahun," jelasnya.

Ditanya lebih jauh juraganqq.net , apakah motif dari pelaku menyetubuhi anaknya sendiri lantaran ingin menguji keperawanan anaknya sendiri, Rihard belum bisa memastikan.

"Soal informasi itu, itu keterangan dari pelaku saat ditanya wartawan ya, dalam pemberitaan. Tapi kalau di dalam BAP, seperti itu (pelaku tidak puas dengan istrinya)," ungkap Rihard.

Dalam banyak kesempatan, pelaku Ramli, terus berulang kali mencabuli anaknya, di rumahnya. Baik istrinya sedang tidur, maupun saat rumah sedang kosong menyisakan pelaku dengan korban.

"Pelaku kita jerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Sekarang ditahan di sel Polres," demikian Rihard. [rhm]

Berenang di Hotel Cipanas Indah, adik kakak tewas tenggelam

 Berenang di Hotel Cipanas Indah, adik kakak tewas tenggelam



Juraganqq.net - Dua bocah meninggal setelah tenggelam di kolam renang hotel Cipanas Indah, Kabupaten Garut. Diketahui, korban yang merupakan adik kakak itu berenang di kolam dengan kedalaman 120 cm tanpa pengawasan.


Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan korban berinisial ASM (12) dan HBS (11) warga Kampung Cidatar, Kec amatan Cisurupan Kabupaten Garut. Peristiwa itu terjadi saat orangtua korban, berinisal IS (50) mengikuti acara reuni yang digelar di hotel Cipanas Indah.

Saat acara berlangsung di aula hotel, adik kakak tersebut meminta izin kepada IH untuk berenang di kolam yang tak jauh dari aula hotel. Ketika berenang kedua bocah itu diduga tidak mengetahui kedalaman kolam 120 cm.

"Diduga karena tidak ada yang mengawasi kedua korban tenggelam," kata Yusri, Sabtu (23/12).

Korban sempat mendapat pertolongan oleh petugas hotel. Mereka langsung dibawa ke Puskesmas Tarogong. Namun, di perjalanan kedua korban sudah meninggal dunia.


Suara warga soal Jl Jati Baru ditutup buat PKL: Jangan asal ditutup, kita jadi ribet

Suara warga soal Jl Jati Baru ditutup buat PKL: Jangan asal ditutup, kita jadi ribet



Juraganqq.net - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. PKL diberi ruang untuk berjualan dengan menutup Jalan Jati Baru atau tepatnya depan pintu lama Stasiun Tanah Abang.


Penutupan jalan ini dimulai pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Sampai hari ke dua penerapan konsep ini masih banyak warga yang merasa bingung. Salah satunya Ibu Yani yang menggunakan KRL. Dia menilai penutupan jalan membuatnya kesulitan untuk menuju RS Pelni karena Jalan Jatibaru tidak lagi dilintasi kendaraan umum.

"Ribet banget saya mau ke Rumah Sakit Pelni biasanya jalan dikit terus naik angkot di depan," katanya saat berbincang dengan juraganqq.net.Sabtu (23/12).

Yani bersama kedua anaknya berniat ke Rumah Sakit Pelni untuk menjenguk kerabatnya yang sakit. Biasanya dari stasiun dia langsung naik angkutan umum menuju RS.

"Saya juga baru tahu ini jadi ribet banget. Ini saya lagi nunggu jemputan. Iya jadi ribet," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi mengaku penutupan Jalan Jati Baru membawa dampak langsung kepadanya. Dia mengaku tak bisa pergi dengan membawa kendaraan.

"Saya mau jemput orang, jadi harus jalan dulu. Enggak bisa jemput pakai motor," kata Munah.

Dia meminta agar Gubernur Anies dalam mengeluarkan kebijakan memikirkan warga yang tinggal di sekitarnya. Dia meminta Anies tak asal menutup jalan.

"Jangan asal ditutup. Kita jadi ribet ini," katanya.

Berbeda dengan Ibu Munah, Ira terang-terangan memuji Anies yang telah melakukan penataan dengan memberikan ruang PKL untuk berjualan.

Jumat, 22 Desember 2017

Bentrok berdarah ormas vs kelompok warga di Bekasi Utara

Bentrok berdarah ormas vs kelompok warga di Bekasi Utara


Juraganqq.net - Bentrokan berdarah antara salah satu organisasi masyarakat dengan kelompok warga pecah di jalan menuju Perumahan Tytyan Indah, Bekasi utara, Kota Bekasi (16/12). Warga bernama Liem Em Sam (39) tewas dengan tubuh penuh luka bacok. Polisi menetapkan tujuh tersangka. Polisi mencatat kedua pihak ini tercatat sudah tujuh kali berhadapan saling bentrok.


Selain itu, tiga anggota ormas luka-luka. Antara lain Sugiarto (35) dikeroyok ketika hendak mendamaikan permasalahan. Sedangkan, Noval Adam (20) dan Deni (34) masing-masing terluka akibat lemparan batu ketika keributan di depan Perumahan Tytyan Indah.

Peristiwa itu terjadi bermula ketika seorang pedagang kebab, Bambang di Pasar Seroja menegur sekelompok pemuda yang sedang mabuk. Namun teguran itu tak diterima si pemuda dan terjadi salah paham.

Karena situasi panas, Bambang lalu melapor ke Sugiarto, pimpinan ormas di wilayah setempat. Sugiarto datang dengan maksud untuk mendamaikan, namun malah dikeroyok hingga babak belur. Rupanya di lokasi lain sekitar terjadi pertikaian yang menyebabkan satu orang tewas dari kelompok ormas tersebut.

"Keributan yang terjadi di depan Perumahan Tytyan Indah ini tidak tahu apa-apa," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Kombes Indarto.

Indarto mengatakan, pihaknya tengah mencari solusi mencegah pertikaian kedua pihak yang sering terjadi di sekitar Perumahan Tytyan Indah. Indarto mengungkapkan peristiwa pertikaian tersebut sudah terjadi lebih dari dua kali.

"Selama ini sudah tujuh kali terjadi (keributan) di sana," kata Indarto, Minggu (17/12).

Pada bentrokan yang terjadi Sabtu kemarin, empat sepeda motor juga turut dibakar. Usai pertikaian itu, ratusan polisi diterjunkan untuk mencegah sweeping.

Indarto mengaku sudah bertemu dengan tokoh masyarakat di sana. Dalam pertemuan itu, polisi menekankan kepada petugas di wilayah agar responsif terhadap permasalahan yang terjadi.

"Kami juga akan melakukan pertemuan lagi dengan warga maupun tokoh masyarakat," ujar Indarto.

Berdasarkan catatan Juraganqq.net pertikaian langsung mulai terjadi sejak Jhon Kei yang bermukim di Perumahan Tytyan Indah dijebloskan ke penjara kasus pembunuhan.

Pertikaian pertama terjadi pada malam hari periode Maret 2012 silam. Sejumlah orang luka-luka baik luka bacok maupun luka panah. Siangnya, dua orang tewas menjadi korban salah sasaran.

"Hubungan kedua kelompok itu kini sangat sensitif," kata dia.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan termasuk pemeriksaan 17 saksi, polisi menetapkan tujuh tersangka.

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Widjonarko mengatakan tujuh tersangka tersebut dari hasil penyelidikan dua lokasi kejadian. Pertama di Pasar Seroja dengan dua tersangka, dan tak jauh dari Perumahan Tytyan Indah lima tersangka.

"Semua tersangka sudah ditahan, mereka mempunyai peran berbeda dari memukul sampai melakukan pembacokan," kata Widjonarko di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/12).

Ia mengatakan, penyidik masih melakukan pengembangan perihal kasus tersebut, apakah masih ada tersangka lain atau tidak.


Kamis, 21 Desember 2017

Cekcok Mulut Berakhir Dengan Tragis

Cekcok Mulut Berakhir Dengan Tragis



Juraganqq.net - Yarto Sibarani (40), karyawan Pabrik Kelapa Sawit PT Torusganda Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu tewas digorok lehernya oleh rekan kerja sendiri. ‎Pembunuhan itu dilakukan Jefri Butar-butar (21) di lokasi perusahaan tersebut.



"Dugaan sementara, pelaku melakukan pembunuhan itu karena tidak senang atas perkataan korban," ujar Kapolres Rokan Hulu AKBP Yusup Rahmanto kepada juraganqq.net  Kamis (21/12).

Yusup menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/12), saat korban seperti biasanya bekerja di PT Torusganda bagian Doorsmer (mencuci kendaraan) milik perusahaan itu.

Tiba-tiba, pelaku datang ke tempat korban bekerja. Namun, korban meminta pelaku agar pergi dari lokasi tersebut lantaran khawatir akan terkena cipratan air cucian.

"Kemudian pelaku pergi meninggalkan korban, tapi sekitar 15 menit kemudian, pelaku kembali lagi ke Doorsmer tersebut sambil menikam tubuh korban," kata Yusup.

Mendapat serangan mendadak, korban sempat berusaha lari menghindari kontak fisik. Namun, pelaku terus mengejar korban dan akhirnya korban terjatuh. Melihat kesempatan itu, pelaku langsung menikam tubuh korban tepat di bagian dada dan perut sebanyak 6 tusukan dan 1 luka gorok di leher.

"Setelah melakukan penikaman, kemudian pelaku mencuci tangan dan mencuci baju yang terkena darah. Tidak lama kemudian, datang seorang warga dan bertanya kepada pelaku perihal pembunuhan itu," jelas Yusup.

Pelaku menjawab tidak sambil menggorok leher korban. Melihat kesadisan pelaku, warga tersebut langsung lari kocar kacir meninggalkannya. ‎Warga pun memanggil satpam perusahaan tersebut.

"Tak lama kemudian, beberapa satpam berhasil menangkap pelaku dan membawanya ke pos induk kemudian menghubungi kepolisian. Lalu pelaku dijemput petugas dan ditahan di Polsek Tambusai," pungkas Yusup. [ded]


Jual ginjal demi bayar utang Rp 350 juta, Ita cuma dibayar Rp 70 juta

Jual ginjal demi bayar utang Rp 350 juta, Ita cuma dibayar Rp 70 juta




Juraganqq.net - Seorang perempuan di Batu, Jawa Timur merelakan satu ginjalnya demi membayar utang. Ita Diana (47) mengaku melakukan transplantasi ginjalnya kepada seorang pasien bernama Erwin di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dengan harapan utangnya terselesaikan.


Lewat transplantasi tersebut, Ita berharap masalah utangnya dapat terselesaikan. Dia mengaku sedang dililit utang sebesar Rp 350 juta akibat usahanya bangkrut.

"Karena perubahan kehidupan saya, karena sesuatu hal, bisnis saya bangkrut, usaha saya jatuh. Saya terlilit utang," kata Ita dengan sesenggukan saat ditemui di Kota Malang, Kamis (21/12).

Namun utang Ita pun, hingga kini tidak kunjung terlunasi, karena dirinya hanya menerima tidak sampai separuh dari yang dijanjikan. Dia hanya menerima sekitar Rp 70 juta, dan utangnya tidak kunjung terlunasi.

Kisah transplantasi ginjal Ita berawal saat dirinya takut pulang karena banyaknya orang yang menagih utang ke rumah. Ia memilih luntang-lantung dan tidur di musala rumah sakit.

Karena kesedihannya, dia bercerita kepada banyak orang hingga mendapat saran untuk masuk ke ruang HD (ruangan terkait transplantasi). Ia kemudian oleh seorang dokter dipertemukan dengan pasien gagal ginjal.

"Bu (istri pasien) di sini saya tidak jual, saya di sini punya kebutuhan. Saya pingin bantu bapak (pasien), agar masalah (utang) saya diselesaikan sama bapak," kata Ita yang terus menangis.

"Bu Nina (istri pasien) tanya, berapa kebutuhan ibu? Saya bilang Rp 350 juta. Beliau bilang, 'Ya bu kami tidak akan menutup mata. Kami akan menyelesaikan masalah ibu. Sebesar yang ibu butuhkan Rp 350 juta. Intinya, beliau tidak akan menutup mata dengan kebutuhan saya. Masalah saya diselesaikan," jelasnya



Sebelum masuk ruang operasi pun, Ita sempat berpesan kepada istri pasien tentang kesepakatan itu. Ia mewanti-wanti agar kebutuhannya untuk membayar utang nantinya diselesaikan.

"Bu, di Islam itu luka sedikit saja dosa. Bu, ini saya menawarkan tubuh saya. Kalau Allah meridoi, umur saya dipanjangkan. Kalau Allah tidak meridoi, waktu saya operasi nyawa saya dicabut saya rela, yang penting janji ibu jangan diingkari. Dia bilang tetap, tidak akan menutup mata. Siap menyelesaikan masalah saya sebesar Rp 300 juta," kisahnya.

Ita kini tetap dikejar-kejar utang, sementara orang yang dibantunya ternyata tidak memenuhi janji yang disepakati di awal. Ita sendiri mengaku telah menemui Erwin dan dokter R yang disebut menjadi penghubung. Tetapi tidak juga bersedia membayar kekurangannya.

Erwin sendiri saat ditemui di Jalan Metro Kota Malang, memilih memberikan pernyataan sepotong sepotong. Sambil berjalan dan mengenakan masker, meminta para wartawan bertanya langsung kepada pihak rumah sakit. "Silakan saja tanya ke sana. Saya hanya dihubungkan," katanya sambil terus berjalan.


Tiga Pelajar SMA Pelaku Begal Ditangkap Polisi

Tiga Pelajar SMA Pelaku Begal Ditangkap Polisi



Juraganqq.net - Jakarta Tiga orang pelajar SMA di Jakarta ditangkap polisi karena melakukan aksi begal. Dalam aksinya, para pelaku tidak segan-segan untuk melukai korbannya.




"Para pelaku ini usianya masih di bawah umur, ada yang kelas 2 dan kelas 3 SMA," kata Kanit 5 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ridwan R Soplanit kepada juraganqq,net  Kamis (21/12/2017).

Ketiga pelaku AR, RI dan MI ditangkap karena membegal soerang warga di Jl Tanah Merdeka Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada tanggal 3 Desember 2017 dini hari. Mereka menodong korban dengan sebilah celurit lalu merampas handphone milik korban.

"Modus operasi mereka mencari target dengan cara berputar-putar di sekitar Ciracas, Jakarta Timur sambil membawa celurit," lanjut Ridwan.

Target mereka adalah orang yang berjalan kaki yang sedang memainkan handphone. Mereka mengincar korban di jalan yang sepi warga.

"Setelah menemukan target (korban), pelaku langsung merampas handphone yang milik korban dan apabila korban melawan, pelaku tidak segan-segan membacok korban," sambungnya.

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti 1 unit handphone Samsung A7, uang tunai Rp 1,1 juta, dompet, jaket yang digunakan saat melakukan aksi dan motor Honda Scoopy yang dipakai saat beraksi. 

Tepergok saat beraksi, maling bunuh penjaga rumah mewah di Palembang

Tepergok saat beraksi, maling bunuh penjaga rumah mewah di Palembang



Juraganqq.net - Tepergok sedang beraksi, Deri Lafiye (29) nekat membunuh penjaga rumah sasarannya, Abdul Aziz (24). Tersangka mencuri di rumah mewah tersebut karena terbelit ekonomi keluarga.


Untuk melengkapi berkas, polisi menggelar rekonstruksi kasus perampokan disertai pembunuhan di TKP, yakni di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Kamis (21/12). Keluarga korban tak kuasa menahan emosi melihat jalannya reka adegan.

Dari rekonstruksi, pembunuhan itu berawal saat tersangka mengintai dan masuk ke dalam rumah melalui jendela. Waktu berada di dalam rumah, tersangka hanya mendapati jam tangan sehingga tersangka berniat untuk keluar.

Saat akan keluar, tersangka mendengar suara motor masuk ke halaman. Hal ini membuat korban terkejut dan buru-buru melompat keluar. Di depan pintu, tersangka dan korban berpapasan.

Panik, tersangka langsung mencekik korban dari belakang. Korban yang hampir habis napas sempat melarikan diri, namun baru lima meter korban ditangkap dan dibanting sehingga korban kembali dicekik tersangka.

Memastikan korban tidak bernapas, tersangka menggunakan ikat pinggang untuk kembali mencekik sampai korban tewas. Tersangka kabur dengan membawa kabur HP, uang, dan motor milik korban.

Anna Yuliana (52), tetangga korban yang menjadi saksi dalam kasus ini mengaku mengenal tersangka dan tak menyangka melakukan tindakan perampokan serta pembunuhan. Sebab, selama ini tersangka dikenal sebagai orang yang biasa-biasa saja, bahkan waktu kecil sering main ke tempat kejadian.

"Mungkin terpaksa buat makan, kalau keluarganya baik-baik saja," ujarnya di sela reka ulang.

Sementara ibu korban, Asia Pabila (60), nampak tak kuasa menahan tangis. Dia berharap penegak hukum memberikan sanksi setimpal sebagai balasan ulah tersangka.

"Kami tidak terima, tersangka kejam. Anak saya cuma penjaga rumah itu, tidak salah apa-apa," kata dia.

Sementara itu, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, AKBP Azis Adriansyah, mengatakan, rekonstruksi merupakan penyempurnaan berkas tersangka Deri sebelum dilimpahkan ke pengadilan. Tersangka dikenakan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman seumur hidup penjara.

"Tersangka adalah pelaku tunggal, dia membunuh korban karena dipergoki mencuri di rumah majikan korban," pungkasnya.

Diketahui, korban ditemukan tewas dengan leher terjerat di halaman rumah majikannya, Senin (27/11) sore. Beberapa hari kemudian, tersangka Deri diringkus dan kakinya ditembak karena melawan petugas. Tersangka mengaku nekat mencuri rumah itu karena terbelit ekonomi dan terpaksa membunuh korban lantaran takut dilaporkan. [cob]


Rabu, 20 Desember 2017

Ketika Kapolri Tito Karnavian Dikerjai Panglima TNI

Ketika Kapolri Tito Karnavian Dikerjai Panglima TNI



Juraganqq.net - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menerima penyematan Brevet Kehormatan Penerbang dari TNI AU. Penyematan Brevet tersebut diberikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.


Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono. 

Saat acara tersebut Hadi mengajak Kapolri, KSAD dan KSAL menjajal Sukhoi SU-MK2. Mereka pun mengubah penampilan layaknya para penerbang. Keempatnya berseragam hijau tua, lengkap dengan kacamata hitam.

Hadi naik ke pesawat Sukhoi 07. Sementara Tito di pesawat dengan nomor 09. Disusul KSAD Jenderal Mulyono di pesawat Sukhoi 10 dan KSAL Laksamana Ade Supandi di nomor 11.

Usai terbang, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memaparkan pengalamannya. Ia merasa beruntung karena berkesempatan menaiki pesawat berkemampuan canggih tersebut.

"Kesannya nyaman awalnya setelah itu manuver belok kanan, ke atas, ke kiri, ke bawah, saya pusing," kata Tito Rabu 20 Desember 2017.

Tito mengatakan, dia tidak biasa terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi sambil bermanuver. Namun itu membuatnya sangat takjub dan menganggap pengalaman itu akan menjadi pengalaman berkesan seumur hidup.

"Saya pusing biasa nangkap maling diajak naik pesawat tempur," ujarnya

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan sengaja mengajak Kapolri dalam aksi itu. Saat melakukan penerbangan Hadi melakukan manuver Right Echelon dan 2 versus 2 yang biasa digunakan untuk melakukan intersafe kepada pesawat musuh.

"Saya terbang bawa Kapolri, KSAD dan KSAL dan mereka bertiga juga rasakan sensasi handling menggunakan pesawat Sukhoi namun cuaca karena kurang bagus jadi hanya exercise itu yang kita laksanakan," ujarnya

Saat penerbangan, Hadi sempat usil kepada Kapolri dan KSAD dan KSAL. Yaitu dengan melakukan sistem pengereman drag chute untuk mengejutkan ketiganya.

"Saya yakin beliau bertiga tidak expect kalau ngeremnya menggunakan drag chute," ujarnya

Drag chute adalah sistem pengereman yang menggunakan lontaran parasut ke arah belakang, yang dapat secara signifikan mengurangi laju kecepatan. Dengan pengereman ini, pesawat akan berhenti secara cepat dan dapat mengejutkan bagi yang tidak mengetahuinya.

"Saya yakin mereka semua kaget. Tapi itulah yang saya sampaikan ke pilot. Saya sengaja tidak kasih tahu dan pesan ke pilot tidak usah dikasih tahu kalau berhenti menggunakan drag chute biar terasa sensasinya," ujarnya

Perampok Bertangan Satu Dibekuk Polisi Dengan Dramatis

Perampok Bertangan Satu Dibekuk Polisi Dengan Dramatis



Anin Puntung berserta komplotannya adalah residivis. Foto: (M Syukur/Juraganqq.net)

Juraganqq.net Pekanbaru - Keterbatasan fisik yang dimiliki Anin Puntung tak membuatnya sadar dan berlaku baik. Pria asal Pekanbaru yang hanya memiliki satu tangan ini malah menjadi perampok sadis.


Anin Puntung dikenal sebagai perampok yang nekat. Ia adalah residivis yang baru keluar dari penjara pada 21 November 2017 lalu. Pria itu menggasak 3 kilogram emas.

Tentunya, aksi perampokan itu tak dilakukan sendirian. Bersama tujuh kawannya, dia merancang aksi ini sejak awal Desember 2017 dan beraksi pada Rabu, 6 Desember 2017. Ketika itu, korban yang masing-masing berinisial MN, F, W baru pulang berjualan emas di Pasar Langgam, Pelalawan.

Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Nandang mengatakan Anin Puntung sewaktu ditangkap terpaksa ditembak pada betis dan pahanya. Dia berusaha menyerang petugas sehingga dinilai membahayakan.

"Penangkapan dilakukan pada pekan lalu dan dilakukan pengembangan hingga tertangkap kawanan lainnya, masih ada buron dalam kasus ini," kata Nandang di Mapolda Riau, Rabu, 20 Desember 2017, siang.

Nandang menyebutkan, kawanan Anin yang sudah ditangkap berinisial BS alias Basir, BN alias Beni, SP alias Bidin, NP alias Yoyon, KM alia Riri dan AKP. Saat ini, masih ada tersangka yang belum ditangkap, yakni berinisial MEB alia‎s Edi Padang yang juga memiliki peran besar dalam kawanan ini.

"Selain Anin Puntung, petugas juga melumpuhkan tersangka Yoyon dan Bidin karena melawan petugas ketika ditangkap," tegas Nandang, didampingi Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo SIK.

Hasil Merampok Untuk Pesta 


Nandang‎ menjelaskan, Anin bersama tersangka Beni dan Bidin sama-sama baru keluar dari penjara pada 21 November. Tak lama setelah itu, mereka dihubungi pelaku Edy Padang yang mengajaknya merampok pedagang emas supaya ada uang menjelang pergantian tahun.

Beberapa kenalan juga dihubungi untuk melakukan perampokan yang direncanakan pada 6 Desember 2017. Sebelum itu pelaku Basir bertugas menggambar situasi dan mengintai gerak-gerik korban, kapan dan rute pulangnya.

Selain itu, yang menyediakan senjata api beserta amunisinya adalah tersangka Yoyon. Sementara, penadahnya sudah ada yaitu Riri, sedangkan sisanya termasuk Anin Puntung bertugas sebagai eksekutor.

Aksi dilakukan pukul 17.00 WIB, ketika para korban naik Toyota Avanza putih untuk pulang. Sampai di Jalan Simpang Langgam, Kabupaten Pelalawan, mobil korban diadang mobil para pelaku.

Setelah memojokkan mobil korban, para pelaku keluar membawa senjata api, linggis, dan martil. Kaca mobil korban dipecah, korban diancam akan ditembak jika melawan. Beberapa pelaku kemudian naik ke mobil dan mengikat tangan, kaki, serta menutup mulut tiga korban dengan lakban.


"Para korban dipaksa duduk di kursi belakang dan digeledah sehingga ditemukan 2 kilogram lebih emas bernilai ratusan juta," terang Nandang.


Korban Di Buang Di Ladang Sawit 




Selanjutnya para korban ditinggalkan dalam kondisi terikat di mobil dan diletakkan di perkebunan sawit. Setelah itu, para tersangka ini dijemput mobil Toyota Avanza hitam dan langsung kabur ke Palembang, Sumatera Selatan.

"Mobil untuk melarikan diri ini disupiri Anin Puntung. Di Palembang emas itu ada yang dilebur dan dijual Rp 140 juta," terang Nandang.

Setelah korban ditemukan warga, laporan kejadian masuk ke Polres Pelalawan. Kasus selanjutnya ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, melalui Tim Eagle. Keberadaan para tersangka terlacak di Palembang dan langsung ditangkap.

Dalam kasus ini, petugas menyita hasil kejahatan berupa 346 gram emas belum terjual, uang sisa penjualan emas Rp 42 juta, Honda Vario yang baru dibeli dari uang merampok, 3 senjata api rakitan, serta 12 amunisi, dan barang bukti lain.


"Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 365 ayat 1 ke 2 juncto Pasal 56 juncto Pasal 480 KUHP dengan ancaman penjara 12 tahun," terang Nandang.


Pukuli Pria dan Curi Motor Driver Ojek Online, Bule Dibekuk Polisi

Pukuli Pria dan Curi Motor Driver Ojek Online, Bule Dibekuk Polisi




Juraganqq.net - Jakarta Muhidin alias Bule (49) ditangkap polisi. Pria pengangguran ini memukuli dua pria dan mencuri HP serta sepeda motor driver ojek online di Kelapa Gading, Jakarta Utara.



Peristiwa ini terjadi pada Selasa (19/12) sekitar pukul 13.00 WIB di depan Mess Flamboyan Kokan Permata Gading Blok E, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bule datang dan membuat keributan di lokasi.

"Pelaku dengan arogan datang ke TKP dan kemudian membuat keributan. Lalu melihat korban Alex Wahyudi Sugandi (52) dan menyuruhnya untuk memanggil security," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Arif Fazlurrahman lewat keterangannya, Rabu (20/12/2017).


Bule lalu memukul korban menggunakan bangku plastik lebih dari lima kali yang mengakibatkan luka sobek di kepala bagian belakang. Alasannya, Alex terlalu lama memanggil petugas keamanan.

Bule kembali membuat onar dengan berhenti di tengah jalan. Petugas keamanan bernama Zumar Januar (52) lalu menegurnya karena menghalangi akses kendaraan lain.

"Pelaku marah dan langsung memukul korban dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali. Akibatnya, korban luka memar pada rahang kanan dan sakit bila digerakkan untuk bicara dan makan," tutur Arif.

Tak berhenti di situ, Bule juga sempat membawa kabur sepeda motor Honda Vario 150 bernopol B-3954-CBN dan satu unit HP milik driver ojek online yang takut. Setelah itu, Bule melarikan diri.



Para korban pun melaporkan Bule ke Polsek Kelapa Gading. Dia ditangkap di rumahnya.

"Kemudian pelaku berhasil kami tangkap di kediamannya di Kompleks TNI AL Kodamar setelah berkoordinasi dengan Danton 3 Lidkrim Satlak Puspomal, Lettu Laut (PM) Puji Setyo," ucap Arif.

Saat ini Bule ditahan di rutan Polsek Kelapa Gading karena meresahkan masyarakat. Dia disangkakan tindak pidana penganiayaan dan perampasan barang sesuai dengan Pasal 351 dan 365 KUHP. 
(jbr/rvk)

Depresi karena Istri Selingkuh, Pria Ini Memilih Gatung Diri, Ini Surat Wasiat yang Ditinggalkan

Depresi karena Istri Selingkuh, Pria Ini Memilih Gatung Diri, Ini Surat Wasiat yang Ditinggalkan



Juraganqq.net - Tragedi ini bukan terjadi di film atau novel picisan, tapi benar-benar terjadi di kehidupan nyata, di Kediri, Jawa Timur.
Sebelum tewas gantung diri, Moch Yusron, menyempatkan diri menulis sepucuk surat wasiat.

Yusron membuat surat wasiat berisi ungkapan kekecewaanya yang ditujukan untuk istrinya.


Dia meluapkan perasaaanya melalui surat wasiat yang ditulisnya pada selembar kertas bergaris memakai spidol warna merah.
Adapun tulisan pada surat wasiat itu yakni berisi tentang perasaan korban terhadap perilaku istrinya.
"Ki lo Ma sing kok karepne Q kudu mati (Ini lho Ma yang kamu harapkan aku harus mati).
Pean tutukne lakonmu lak selingkuh (Kamu lanjutkan perbuatanmu untuk selingkuh).
Wis cukup lak ngelarani atiku awit durung loro tekan saiki! (Sudah cukup menyakiti hatiku, semenjak sebelum sakit hingga sekarang).
Lak iki jalan terbaik (Kalau ini jalan terbaik)," seperti dikutip dari tulisan surat wasiat tersebut.


Karena diduga tidak tahan menghadapi persoalan pelik rumah tangganya membuat korban frustasi.
Sehingga korban nekat mengambil jalan pintas dan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Jasad korban ditemukan oleh pihak keluarga dalam kondisi lehernya terlilit seutas tali tambang yang terpasang di kayu penyangga atap dapur rumah orang tuanya di Desa Mukuh, Kecamatan Kayenkidul, Kabupaten Kediri, Selasa malam (19/12/2017) sekira pukul 23.55 WIB.
Tim Inafis Polres Kediri bersama petugas medis telah memastikan bahwa korban meninggal dunia karena gantung diri.
Dibuktikan, dari adanya bekas jeratan tali pada leher jenazah korban hingga tanda-tanda identik dengan korban gantung diri.
Selain itu, sesuai keterangan diperoleh dari pihak keluarga terkait motif bunuh diri ini karena korban depresi masalah keluarga (istri korban) soal permasalahan rumah tangga yang berlarut larut 

Senin, 18 Desember 2017

Pekerja Proyek Bangunan Ditangkap Miliki Sabu, Polisi Kejar Bandarnya

Pekerja Proyek Bangunan Ditangkap Miliki Sabu, Polisi Kejar Bandarnya



Juraganqq.net - M Ismail terpaksa berurusan dengan Polsek Tambaksari Surabaya.
Pemuda 25 tahun asal Jl Kapas Jaya Surabaya ini dikejar polisi lantaran kerap melakukan transaksi narkoba.

Pemuda pekerja proyek bangunan ini diciduk polisi di Jl Kapas Jaya Surabaya, Sabtu (16/12/2017).


Penangkapan Ismail berawal saat polisi menerima informasi adanya transaksi narkotika jenis sabu yang dilakukannya.

"Kami melakukan penyelidikan dan melihat pelaku melintas di Jalan Kapas Jaya," kata Kapolsek Tambaksari, Kompol Prayitno, Senin (18/12/2017).

Mengetahui pelaku melintas, kata Prayitno, anggotanya menghentikan motor Ismail. Bukannya berhenti, tapi Ismail justru kabur dari upaya penangkapan petugas.

"Kami langsung mengejar dan berhasil menangkap pelaku. Saat digeledah ditemukan sabu di tangan kirinya," jelas Prayitno.

Setelah dilakukan pemeriksaan, sabu yang terbungkus plastik kecil itu berisi 0,41 gram. Barang haram itu dibeli pelaku dari seorang bandar.

Ismail mengaku, menjadi pengguna dan pengedar sabu ini dalam satu tahun terakhir ini.
"Saya beli dari seseorang yang biasa dipanggil Kak di Jalan Sidonipah Surabaya. Saya beli seharga Rp 150 ribu," aku Ismail.

Guna mempertanggungjawabkan peebuatannya, Ismail kini mendekam di sel tahanan Polsek Tambaksari Surabaya.

Dia bakal dijerat Pasal 114 ayat (1) subsider 112 ayat (1) UU. RI. No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Niat Melerai Perkelahian, Honorer Pemkot Palembang Tewas Dikeroyok

Niat Melerai Perkelahian, Honorer Pemkot Palembang Tewas Dikeroyok



 Juraganqq.net - Niat hati melerai perkelahian, seorang tenaga honorer di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) Palembang, Yogi R Sugana (30), justru menjadi korban. Dia tewas mengenaskan setelah dikeroyok puluhan pelaku.


Peristiwa itu terjadi saat korban bersama sepupunya, Dico, baru saja keluar dari diskotek Center Stage Hotel Novotel, Jalan Raya Sukamto, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Senin (18/12) pukul 04.30 WIB. Setiba di parkiran, dia melihat ada sekelompok orang berkelahi. Korban pun mendekat.

Korban dan sepupunya justru kena sasaran. Mereka diserang sekitar 20 pelaku. Korban Yogi tewas dengan delapan luka tusukan. Sedangkan Dico mengalami satu luka tusuk yang kini masih dirawat di RS Hermina yang tak jauh dari TKP.

Kordinator Manajer Center Stage, Ronald membenarkan adanya keributan di area parkir dini hari tadi. Menurutnya, korban berusaha masuk kembali ke diskotik karena dikejar para pelaku.

"Kejadiannya di luar diskotik, tapi dia (korban) dikejar. Saya tidak tahu apa korban terlibat perkelahian atau tidak, kata orang-orang mau melerai," ungkap Ronald, Senin (18/12).

Kapolsek Ilir Timur II Palembang, Kompol M Hadiwijaya mengatakan, sejauh ini telah diperiksa sepuluh orang saksi, baik dari sekuriti maupun saksi mata. Sedangkan area parkir Center Stage Novotel Palembang telah dipasang garis polisi.

"Kasus ini masih lidik, garis polisi masih dipasang dan dilarang dibuka sebelum dapat perintah penyidik," ujarnya.

Dari keterangan saksi, kemungkinan para pelaku dalam kondisi mabuk sehingga terjadi kesalahpahaman. Sedangkan barang bukti masih dilakukan pencarian di sekolah TKP.

"Dugaannya mereka mabuk, apa penyebab keributan itu belum tahu," kata dia.

Kini korban telah dibawa ke rumah duka di Jalan Sapta Marga, Komplek Pondok Andalas Elok, Blok C RT35/7, Kecamatan Kalidoni, Palembang.

Hal yang Ditakutkan Pretty Asmara Saat Harus Tidur dengan 23 Orang di Satu Kamar Rutan

Hal yang Ditakutkan Pretty Asmara Saat Harus Tidur dengan 23 Orang di Satu Kamar Rutan



Juraganqq.net -  Artis peran dan komedian Pretty Asmara (40) mengaku takut kepalanya kutuan selama berada di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Pasalnya, selama hampir tiga bulan dirinya dipindahkan dari tahanan Polda Metro Jaya ke Rutan Pondok Bambu, Pretty pun tidur dengan 23 orang dalam satu kamar yang berkapasitas 15 orang.


Wanita bertubuh gemuk itu mengungkapkan, tidur di dalam kamar dengan kondisi seperti itu tentunya sesak, sempit, dan tidak leluasa untuk beristirahat.

Hal ini sangat dirasakan olehnya selama berada di Rutan Pondok Bambu.
"Sebenarnya tuh aku takut kutuan aja. Karena tidur itu kan pada nempel-nempel kan. Takutnya ada yang kutuan. Semoga aja ngga ada yang (kutuan) ya," kata Pretty Asmara usai menjalani persidangan dengan agenda putusan sela atas eksepsinya, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (18/12/2017).
Tidak hanya itu, 

Pretty juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya tidak bisa tidur nyenyak, seperti yang ia rasakan sebelum masuk penjara.

"Yah mau tidak mau harus dijalani. Karena saya ingin membuktikan kalau saya tidak bersalah," ucapnya.

Mengakui tidak bersalah, wanita kelahiran Lumajang, Jawa Timur, 27 September 1977 itu menegaskan dirinya dijebak oleh lelaki bernama Alvin, yang saat ini masih menjadi Target Operasi (TO) kepolisian.

"Saya dijebak sama Alvin. Kemudian saya dituduh sebagai bandar atau pengedar. Saya hanya sebagai EO, bukan pengedar," ujar Pretty Asmara.

Diberitakan sebelumnya, Aktris Pretty Asmara ditangkap oleh Satuan Narkopa Polda Metro Jaya, di salah satu hotel di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (16/7/2017).

Saat ditangkap, Pretty tidak sendirian. Ia bersama tujuh teman wanitanya yang berinisial SS, EY, ES, MA, AH, GL, dan DW.

Pihak kepolisian mendapatkan barang bukti berupa 1 buah amplop coklat, 1 bungkus klip narkotika jenis shabu dengan berat 1,12 gram, 23 butir ekstasi, dan 38 butir happy five.



Gara Gara Kelaparan Di Duga Seorang Nenek Meninggal Kemensos Akan Cek Kebenaranya

Gara Gara Kelaparan Di Duga Seorang Nenek Meninggal Kemensos Akan Cek Kebenaranya 



Juraganqq.net - Jember, Nenek Tumirah (60) warga Dusun Krajan Kulon, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Jember, meninggal dunia karena diduga kelaparan. Kementerian Sosial akan turun ke lapangan, untuk mengecek kondisi yang terjadi.


"Bisa jadi ada kejadian seperti ini, layanan rehabilitasi di Ditjen Rehabilitasi Sosial untuk mengadakan kunjungan," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat kepada wartawan di sela acara PKH Appreciation Day 2017 di Hotel Vasa, Surabaya, Senin (18/12/2017).

Ia mengatakan, temuan tersebut bukan wewenangnya Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial. Namun, wewenang dari Ditjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos).

"Tolong kabar itu sampaikan ke saya. nanti saya forward ke Rehsos," ujarnya.

Menurutnya, jika memang nenek Tumirah warga Jember itu meninggal dunia karena kelaparan, Kemensos akan memberikan santunan.

"Bahkan diketahui meninggal dunia dengan alasan tertentu, Kemensos bisa memberikan santunan untuk ahli warisnya," terangnya.

Hikmat menerangkan, kasus yang dialami nenek Tumirah, juga sering ditemui di beberapa daerah di Indonesia lainnya seperti di Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan.

"Kasus begini berarti ada lanjut usia yang mungkin hidupnya terlantar oleh keluarganya, sehingga hidupnya kelaparan," ujarnya.

"Kita sering menemukan di lapanga seperti di Yogya, Kalimantan, Sumatera. Para lansia yang ditinggalkan sanak keluarganya sampai hidup sendiri dan dikasih makan oleh tetanggannya, atas kepedulian tetangganya," katanya.

Hikmat menerangkan, di program keluarga harapan (PKH) ada PKH khusus lansia. Program ini tujuannya untuk mencover kasus seperti ini dan mencegah agar tidak terulang kasus seperti di Jember.

"Sebetulnya, kalau pendampingnya tahu sejak awal itu segera dimasukkan ke PKH Lansia di tahun lalu. Itulah pentingnya PKH," tuturnya.

Dia juga meminta para pendamping PKH di daerah-daerah lainnya, juga ikut menyisir para lansia, agar tidak terjadi kasus seperti lansia meninggal kelaparan.

"Pendamping harus menyisir, karena ada slot reguler bagi fakir miskin pada umumnya. Ada PKH lansia yang diprioritaskan 70 tahun ke atas. Keadaan melarat, hidup sendiri, tidak ada sanak saudara atau ada sanak saudara, tapi ditelantarkan. Ini bisa ditambahkan ke PKH," terangnya.

Ada opsi lain atas temuan lansia yakni, dimasukkan ke panti lansia. "Kalau ada panti lagi open, bisa dimasukkan. Kalau nggak ada, waiting list. Pendamping PKH bisa membantu di rumahnya. Nah masalahnya, siapa yang mengurusnya. Itu dinas sosial yang menetapkan walinya," terangnya.

Hikmat mengatakan, pada acara PKH Appreciation Day 2017, adal salah satu presentasi yang disampaikan pendamping yakni, melakukan pendampingan pada keluarga lansia.

"Pendamping sekaligus memberikan perawatan, memberikan makanan, ikut membantu membelanjakan, bahkan sampai masakin (ikut memasak)," jelasnya.
(roi/bdh)

Minggu, 17 Desember 2017

Sejumlah Wanita yang Terjaring Razia di Diskotek MG Internasional Grogol

Sejumlah Wanita yang Terjaring Razia di Diskotek MG Internasional Grogol



Juraganqq.net - JAKARTA  Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah diskotek ternama MG Internasional Club, Jalan Tubagus Angke, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (17/12/2017) dini hari.
Diskotek itu juga disebut memproduksi narkoba dalam cair yang dicampur minuman keras.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, pabrik narkoba yang digeledah masuk dalam kategori laboratorium narkotika terbesar.


Dikatakannya laboratorium ini adalah tempat produksi narkoba jenis cairan.
"Di lokasi ditemukan banyak barang bukti yang berupa narkotika, serta termasuk alat lab yang digunakan untuk memproduksi barang haram ini. Tempat hiburan malam tersebut produksi narkotika dan diedarkan ke pengunjungnya. Di malam hari produksinya. Ini produksi narkoba terbesar. Bentuk narkobamya cairan," katanya, Minggu (17/12/2017) dikutip dari juraganqq.net


Sementara itu, dalam penggerebekan itu ratusan orang turut dilakukan tes urine.
Kepala BNN DKI Jakarta Brigjen Pol Johnny Latupeirissa mengatakan, 40 wanita dan 80 laki-laki positif menggunakan narkotika dan obat-obatan, setelah dilakukan tes urine.
"Ada 120 orang, 40 orang cewek dan 80 cowok. Mereka positif narkoba," ujar Johnny.



Ada 120 pengunjung itu, ucap Johnny, menenggak cairan yang dijual di bar klab.
Saat ini, masih dilakukan penyelidikan terhadap 120 orang itu.
"Pengguna adalah korban, jadi wajib direhabilitasi," ujar Johnny


PNS Mesum di Hotel Melati Saat Jam Kerja, Marah-marah Saat Dirazia Polisi

PNS Mesum di Hotel Melati Saat Jam Kerja, Marah-marah Saat Dirazia Polisi


Juraganqq.net - Delapan pasangan mesum diamankan dalam razia penyakit masyarakat yang digelar oleh Satuan Sabhara Kepolisian Resor Grobogan, Jawa Tengah. Mereka diamankan dari sejumlah indekos dan hotel melati.


Dua di antaranya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di wilayah Kabupaten Grobogan.
"Iya kemarin kami amankan delapan pasangan mesum. Ada PNS juga, saat jam kerja," kata Kasat Sabhara Polres Grobogan, AKP Lamsir kepada juraganqq.net Minggu (17/12/2017).

Seorang bidan, NK (35), warga Kabupaten Grobogan, kedapatan sekamar dengan dua orang laki-laki di dalam kamar kos di wilayah Purwodadi

Sementara seorang PNS lainnya, SP (50), warga Kabupaten Grobogan, didapati satu ranjang dengan seorang perempuan di dalam kamar hotel melati di wilayah Purwodadi.

Mereka sempat marah-marah kepada petugas dan menolak digelandang ke dalam mobil patroli.
Namun, karena tak bisa menunjukkan identitas jika mereka adalah pasangan sah, petugas tetap membawa mereka ke Mapolres Grobogan.

Dijelaskan Lamsir, kedelapan pasangan mesum tersebut diamankan petugas setelah jamaknya
laporan dari masyarakat yang resah dengan menjamurnya indekos yang cenderung bebas tanpa pengawasan.

"Mereka kami data untuk diberi pembinaan dan kami panggil keluarganya," kata Lamsir.
Razia pekat akan rutin dilaksanakan di wilayah hukum kepolisian Grobogan dengan tujuan menciptakan suasana kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun baru.

"Kami akan gencar razia untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat," pungkasnya.(*)

Guru di Medan Ditabrak dan Diseret Kawanan Begal, Motor Dirampas

Guru di Medan Ditabrak dan Diseret Kawanan Begal, Motor Dirampas



Juraganqq.net - Medan, Seorang guru di Medan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi korban dari kawanan begal. Pelaku menabrak dan menyeret korban hingga terluka. Polisi hingga kini masih memburu para pelaku.


"Korban Yunita, 35 tahun, guru. Warga Jalan Sei Kera, Medan," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur Iptu Made Yoga saat dikonfirmasi, Senin (18/12/2017).

Ia mengatakan, aksi bandit jalanan ini terjadi pada Rabu (13/12) di Jalan Mabar, Kelurahan Sei Kera Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. Saat itu korban melintas di lokasi dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat BK 2398 ADY. 

"Tiba-tiba korban didekati (pelaku) dari depan dan juga dari belakang. Sehingga korban ditabrak, sepeda motor dirampas dan juga tas ditarik oleh pelaku. Korban terseret sewaktu mempertahankan tasnya," ujar Yoga.

Karena kalah tenaga, akhirnya tas korban berhasil dibawa pelaku dan juga sepeda motornya. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka-luka. 

Yoga menjelaskan, berdasarkan keterangan dari saksi yang diperika, pelaku diduga sebanyak 3 orang dengan mengendarai dua unit sepeda motor. 

"Pelaku saat itu melarikan diri ke arah Jalan Serdang/Jalan HM Yamin. (Saat ini) lagi lidik," tukasnya. 

Sabtu, 16 Desember 2017

Tim Rajawali Sikat Preman yang Berkeliaran di Terminal Bus Pulogebang

Tim Rajawali Sikat Preman yang Berkeliaran di Terminal Bus Pulogebang


Juraganqq.net - Menjelang natal dan akhir tahun Satgas Gerak Cepat Rajawali Polres Metro Jakarta Timur mengelar razia preman di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur.


Razia ini berkaitan dengan adanya laporan masyarakat mengenai adanya preman yang berkedok calo yang kerap meresahkan warga.

Razia dipimpin langsung Katim 1, Ipda Dodi dan menyisir titik-titik keberaaan preman yang berada di sekitar Terminal Bus Terpadu Pulogebang.

Meski kondisi cuaca hujan sore tadi tak membuat tim rajawali lemah menyisir titik yang diduga banyak preman.

Satu persatu yang diduga preman diamankan, bahkan identitas mereka dimintanya.
Tak ada perlawanan saat Tim Rajawali mengamankan beberapa orang, mereka langsung digelandang dan dimintai keterangan.

Razia ini dilakukan berkaitan dengan laporan masyarakat mengenai adanya preman yang berkedok calo dan kerap meresahkan calon penumpang.

Mereka yang diamankan akan dilakukan pendataan di Polsek Cakung. Sebelumnya tim melakukan undercover wilayah mengenai adanya dugaan preman yang berkedok calo. Selanjutnya tim langsung melakukan eksekusi.


"Ini kan mengingat situasi malam tahun baru dan natal sehingga kami mengantisipasi gerakan mereka, dan megerucutkan mereka, dan nanti mereka selanjutnya akan kami laporkan ke pimpinan," katanya.

Dalam razia ini setidaknya diamankan sebanyak kurang lebih 40 orang yang diduga sebagai calo yang meresahkan warga.

"Kami sampaikan kepada masyarakat khusunya siapapun atau dimana pun, baik diterminal bus antar kota maupun provinsi langsung membeli tiket ke loket dan jangan melalui calo," katanya.

Menurut Dody kerap kali para calo menaikan harga tiket yang cukup tinggi dan tidak sesuai dengan harga tiket asli. Dan hal itu kerap kali dikeluhkan oleg masyarakat.

"Jika ada calo yang meresahkan atau hingga melakukan ancaman agar segera melaporkan satpam setempat, atau petugas yang berada di lokasi," katanya.